Diklat Daring Selaras 3 dimulai sejak 22 Juli 2020 yang terbagi menjadi 3 kelas Selaras. Dalam laporan penutupan Noor Widijantoro sebagai Sub Koordinator Bidang Fasilitasi Peningkatan Kompetensi mengatakan bahwa pembelajaran Selaras ini berjalan tertib dan kondusif, sesuai dengan program yang direncanakan. “Peserta aktif mengikuti melalui video conference,” imbuhnya.
Pengelompokan kelas yang terbagi menjadi 3 kelas menambah keaktifan peserta melalui diskusi penugasan. Hasil dari kegiatan ini meningkatnya wawasan pengetahuan dan kemampuan peserta dalam membuat media pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan teknologi informasi secara mandiri guna mendukung tugas pokok di sekolah masing-masing, meningkatnya kompetensi pendidik dalam mengelola pembelajaran secara daring dalam masa pandemi ini dan tersedianya media pembelajaran yang kreatif dan inovatif bagi pendidik sesuai pembelajaran abad 21 tandas Noor di akhir laporannya.
Pada penutupan itu terpilih pula karya terbaik dari masing-masing jenjang dimana Kelas SD terpilih karya terbaik atas nama Dita Lestari Ari Wulan dari SDIT Al Khairaat Yogyakarta, jenjang SMP atas nama Setyowati dari SMPN 1 Wonosari, dan Kelas 9 SMA/SMK atas nama Achmadi, S.Pd. dari SMKN PGRI 1 Surakarta.
Dari Setyowati sebagai perwakilan dari peserta yang berasal dari SMPN 1 Wonosari Gunung Kidul dalam pesan kesannya mengatakan “Dengan adanya diklat mata kami semakin terbuka, bahwa ternyata anak didik kami memerlukan hal-hal diklat semacam ini untuk masa depan anak didik kita”.
Ditambahkan Dari semua peserta bisa menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan, dan membuat kami sadar dan terpicu untuk mengikuti perkembangan teknologi” imbuhnya.
Kegiatan Diklat Daring Selaras dikuti oleh seluruh tenaga kependidikan di dinas Pendidikan Propinsi, kabupaten, kota dengan jumlah peserta 90 orang yang terbagi menjadi 3 kelas. Menghadirkan narasumber diantaranya Dra. Gusyanti, M.Pd., Feti Anggraeni, S.Ant., M.A., Dani Widi Nugroho, S.ST., M.T, Urip Wahyono., M.Sn., Suharjito, S.Sn., Tri Widi Rahmanto, S.Pd.
Dalam sambutan penutupannya Rahayu Windarto mengatakan Kondisi Pamdemi ini memaksa melakukan diklat secara daring. “Namun perubahan adalah sesuatu yang abadi, kita tidak mungkin akan berada dalam situasi yang stagnan, apalagi dalam dunia pendidikan, tentu saja harus berjalan lebih maju’’ ujarnya.¨C6C¨C7CPelatihan Selaras melakukan salah satu strategi atau pendekatan untuk melaksanakan pembelajaran daring. Diakhir sambutannya Rahayu mengucapkan rasa terima kasih atas partisipasi yang luar biasa dari peserta dan berharap kegiatan ini ada tidak lanjut dan akan lebih bermanfaat lagi jika ditularkan kepada guru yang lain. (Herlin).
2025 Pasti WBBM