‘’Bicara ketrampilan, harus kita coba beberapa hari saja untuk tatap muka tidak melulu dengan daring, harus ada blended learning, selain ada teori, praktik secara nyata juga diperlukan, termasuk uji kompetensi” ujar Bakrun dalam sambutannya.
Diklat Daring Guru Vokasi Seni Budaya yang diselenggarakan oleh BBPPMPV Seni dan Budaya ini terbagi menjadi 17 kelas, meliputi seni musik populer, musik klasik, seni tari, seni karawitan, produksi film, produksi film dan program televisi, produksi dan siaran program radio, produksi dan siaran program televisi, seni lukis, desain interior dan Teknik furniture, pedalangan, kriya kreatif kulit, logam, keramik. batik dan tekstil juga kreatif kayu dan rotan.
Ditambahkan Bakhrun, sesuai amanah impress no 9 tahun 2016 tentang revitalisasi SMK dalam rangka peningkatan kualitas dan daya saing penyusunan ada 6 PETA jalan SMK di antaranya pengembangan dan penyelarasan kurikulum, peningkatan profesional PTK, Sertifikasi dan akreditasi SMK, kerjasama dengan IDUKA, dan kelompok kerja SMK.
Meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap peserta pendidikan dan pelatihan dalam menguasai kompetensi, berkarya seni untuk diterapkan dalam proses pembelajaran sesuai dengan kompetensi keahlian masing-masing merupakan tujuan dari BBPPMPV Seni dan Budaya mengadakan diklat daring Guru Vokasi Seni dan Budaya
Diklat Guru Vokasi Seni dan Budaya yang diadakan oleh BBPPMPV Seni dan Budaya selaras dengan SKKP (Standar Kompetensi Profesional Pendidik) di jenjang Pengembangan Kompetensi Kejuruan. Adanya Sistem assessment dari lembaga dan atau assor di akhir diklat dapat digunakan sebagai acuan penyusunan peta kompetensi di sekolah maupun BBPPMPV Seni dan Budaya selaku lembaga pengembang kediklatan
Sebelum membuka secara resmi Bakhrun berharap bahwa program keahlian seni industri kreatif bisa lebih kreatif sehingga mampu mendorong anak-anak untuk relatif mandiri. (Herlin)