29 Apr 2025, Sel

DIREKTUR Jenderal (Dirjen) Pendidikan Vokasi Kemendikbud Wikan Sakarinto, Ph.D secara resmi telah me-launching Jurnal Sendikraf yang diterbitkan Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi (BBPPMPV) Seni dan Budaya. Acara Launching dilakukan bersamaan dengan Seminar Karya Tulis Ilmiah di Hotel Merapi Merbabu Yogyakarta, 4 dan 5 Novermber 2020.

Wikan berharap Jurnal Sendikraf menjadi wahana berkembangnya industri kreatif dan pariwisata di DIY pada khusunya dan Indonesia pada umumnya. Tujuan akhir menulis aerikel di jurnal ini bukan hanya untuk syarat kenaikan pangkat saja, namun menghasilkan produk nyata yang membawa kemajuan, khusunya di bidang seni dan industri kreatif.

“Riset ujungnya bukan hanya paper, tapi menghasilkan produk nyata yang berkontribusi kongkrit pada peningkatan industri kreatif dan pariwisata. Ini sesuai dengan kebijakan pendidikan vokasi. Jurnal Sendikraf ini memberi wadah untuk mendesiminasikan karya dan temuan. Selamat atas peluncuran Jurnal Sendikraf ini,” imbuh Wikan yang disampaikan secara virtual.

Jurnal Sendikraf merupakan bagian dari Proyek Perubahan dalam Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II di Pusdiklat Kemendikbud oleh Kepala BBPPMPV Seni dan Budaya Dr. Dra. Sarjilah, M.Pd tahun 2020. Melalui tahapan-tahapan diawali dengan sosialisasi rencana proyek perubahan, pembentukan Tim Agile, proses diskusi, pelatihan penerbitan dan pengelolaan jurnal sampai pada proses penerbitannya, akhirnya Jurnal Sendikraf hadir dari cita-cita untuk berbagi dan menerima dalam koridor akademis.

Jurnal Sendikraf mulai terbit pada bulan November tahun 2020, terbit 2 kali dalam setahun pada bulan Mei dan November, memuat artikel hasil penelitian atau hasil kajian maupun gagasan konseptual pada bidang pendidikan seni dan industri kreatif. Jurnal ini mengundang berbagai kalangan untuk berpartisipasi menjadi penulis.

Launching Jurnal Sendikraf itu juga dihadiri Kepala Dikpora DIY Didik Wardaya, S.E., M.Pd, perwakilan Dinas Pendidikan serta Balai Pendidikan Menengah kota dan kabupaten di DIY, para kepala UPT Kemendikbud yang ada di DIY, perwakilan MGMP Seni Budaya dan para guru seni budaya dari tingkat SD hingga SMA/SMK di DIY yang juga sebagai peserta seminar.

Didik Wardaya berharap dengan terbitnya Jurnal Sendikraf memacu para guru lebih banyak menulis artikel ilmiah tentang pendidikan seni dan industri kreatif . “Nyata-nyata industri kreatif itu sangat besar sumbangsihnya terhadap peningkatan pertumbuhan ekonomi di DIY. Terbitnya Jurnal Sendikraf ini akan mendukung keungulan DIY di bidang industri kreatif,” ungkapnya.

Menurutnya, Pemda DIY saat ini tengah mengembangkan desa-desa budaya. Untuk itu para penulis di Jurnal Sendikraf diharapkan bisa mengambil topik tentang kegiatan pengembangan desa budaya. “Selamat atas peluncuran jurnal ini, semoga bermanfaat bagi kita semua, bermanfaat untuk pengayaan DIY dan para pelaku industri kreatif di DIY,” imbuhnya.

Sedangkan Dr Sarjilah dalam laporannya mengungkapkan, dalam menjalankan tugas dan fungsinya, BBPPMPV Seni dan Budaya perlu meningkatkan kualitas SDM. Salah satunya dengan memfasilitasi penerbitan artikel ilmiah berbasis seni dan industri kreatif. Penerbitan ini juga penting untuk pemenuhan angka kredit pada komponen pengembangan profesi bagi widyaiswara, PTP dan para guru.

“Jurnal Sendikraf merupakan sebuah solusi untuk mewadahi artikel ilmiah berbasis seni dan industri kreatif. Jurnal ini diharapkan bisa menjadi wadah bagi para penulis bidang seni dan industri kreatif, baik internal maupun eksternal,” tandasnya.(Janu)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *