23 Apr 2025, Rab

Kantor Bahasa Lampung Kunjungi BBPPMPV Seni dan Budaya

BALAI Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi (BBPPMPV) Seni dan Budaya, menerima kunjungan dari Kantor Bahasa Provinsi Lampung, baru-baru ini. Bertujuan untuk melakukan koordinasi Program Pembangunan Zona Integritas Wilayah Bebas Korupsi (ZI-WBK), kegiatan yang bertempat di Ruang Bima ini, dihadiri oleh 7 peserta, dan diterima secara resmi oleh Kepala BBPPMPV Seni dan Budaya Dr. Dra. Sarjilah, M.Pd, didampingi oleh Kepala Bagian Tata Usaha Masrukhan Budiyanto, M.M.

“Saya yakin bahwa yang hadir kali ini adalah sebagai agen perubahan yang akan menularkan hal-hal yang baik untuk ditiru, seperti semangat dan percepatan. Adanya ivonasi dalam setiap lembaga sangat dibutuhkan, ivonasi yang lebih spesifik akan membuat kita menjadi beda,”.ujar Sarjilah.

Berjalan dengan suasana penuh kekeluargaan, kegiatan koordinasi Program Pembangunan Zona Integritas Wilayah Bebas Korupsi (ZI-WBK) diisi juga dengan sesi perkenalan dan diskusi.
Ketujuh peserta yang datang dari Kantor Bahasa Lampung, di antaranya adalah Ratih Rahayu, S.Pd., Agus Riyadi, M.Pd., Erwin Wibowo, S.S., Lusiana Dewi, S.Hum., Yudo Suryo Hapsoro, S.S., Tiurma Situmeang, A.Md. dan Rahma Yeni, S.Pd.

Studi tiru yang dilakukan oleh Kantor Bahasa Provinsi Lampung itu, bermula diundangnya Kantor Bahasa Provinsi Lampung oleh LPMP Lampung pada pertengah april lalu mengenai ZI-WBK.
“Kami ini terus terang belum tahu banyak tentang ZI-WBK. Kami hanya tahu dari membaca Permen tentang pedoman ZI-WBK”. ujar Ratih Rahayu selaku Peneliti Ahli Pertama.

Tidak cukup puas hanya dengan membaca Permen tentang pedoman ZI-WBK, karena terdapat beberapa point yang belum dipahami, yang menjadikan Ratih berinisiatif untuk bertandang ke BBPPMPV Seni dan Budaya, dan berharap mampu memberikan gambaran lebih tentang apa, dan bagaimana ZI-WBK.

Selain Ratih, Yudo sebagai pengkaji Bahasa dan sastra menginginkan langkah-langkah apa yang harus ditempuh yang berkaitan dengan pelayanan publik agar bisa ditiru, mengingat kantor Bahasa masih berada di lingkungan Pemda, sehingga pihaknya berharap, perubahan tersebut bisa dirasakan juga bukan hanya di Kementrian saja, namun sampai pada Kantor Pemda.

Pemberian Cendera hati yang dilakukan oleh Kepala BBPPMPV Seni dan Budaya menjadi tanda berakhirnya pertemuan pada siang itu, yang dilanjutkan dengan sesi foto bersama. (Herlin).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *