Dalam laporan pelaksanaan kegiatan, Kepala BBPPMPV Seni dan Budaya Dr. Dra. Sarjilah, M.Pd. mengatakan bahwa BBPPMPV Seni dan Budaya pada 2022, akan merencanakan program pendampingan ke SMK melalui program teaching factory, yang diharapkan akan meningkatkan mutu pembelajaran SMK, dengan mengembangkan dan memaksimalkan kualitas sekolah melalui teaching factory sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan SMK. Sehingga workshop ditahun 2021 ini perlu dilakukan sebagai rintisan menuju teaching factory.
“Berjuang bersama-sama untuk memperjuangkan vokasi Indonesia menuju kejayaan” tandas Sarjilah.
Pada kesempatan yang sama Dir SMK, Dr. Wardani Sugiyanto, M.Pd. mengatakan dengan teaching factory benar-benar bisa melihat apa yang bisa kita angkat menjadi sebuah potensi seni yang luar biasa.
Sementara dalam materi kebijakannya, Wardani memaparkan tentang kondisi penerapan pembelajaran teaching factory di SMK dan tentang mewujudkan visi Pendidikan terwujudnya Pelajar Pancasila.
Dalam materi mewujudkan visi Pendidikan terwujudnya Pelajar Pancasila, Wardani mengungkapkan terdiri dari aspek afektif yang meliputi beriman, mandiri, kreatif, bergotong-royong, berkebinekaan, dan aspek kognitif yang meliputi bernalar kritis.
“Siswa SMK harus benar-benar kita dorong sesuai dengan standar pasar, kalau bisa melebihi” ujar Wardani.
Diikuti 90 peserta, yang berasal dari 45 SMK Bidang Seni dan Industri Kreatif Non PK, maupun SMK yang tidak mendapatkan bantuan TEFA dari Direktorat SMK, kegiatan Workshop Pengembangan teaching factory (TEFA) Bidang Seni dan Industri Kreatif adalah salah satu upaya BBPPMPV Seni dan Budaya dalam melaksanakan penyelarasan kompetensi, yang dibutuhkan dunia usaha dan dunia industri dengan pembelajaran di sekolah.
Program ini merupakan model pembelajaran berbasis industri yang dilaksanakan sekolah dengan melibatkan guru – instrukstur dari industri mulai dari tahap perencanaan, proses, dan evaluasi pembelajaran.
Terbagi menjadi 3 kelas, peserta akan diampu oleh beberapa narasumber diantaranya Sigit Purnomo, S.Pd., M.Pd., Drs. Noor Widijantoro, M.Pd., Drs. Joko Sarosa, M.Or., Ambar Wahyu Astuti, S.H., M.Pd., Bayu Hardiyanto, S.E., M.Acc., Eru Wibowo, S.Sn., M.Pd., Drs. Heri Yonathan S., M.Sn., Sito Mardowo, S.Pd., M.Pd., Heru Subagyo, S.Sn., Drs. Muji Rahayu, M.Ds., dan Yustinus Aristono, S.Sn., M.Sn.
Tujuan diadakannya workshop ini antara lain untuk memberikan pemahaman tahapan pelaksanaan pengembangan teaching factory di sekolah. (Atur)