Pameran dikemas dalam bentuk wahana edukasi yang memberikan experince bagi para pengunjungnya. Tidak hanya karya civitas vokasi tetapi juga media pembelajaran yang dilakukan di satuan pendidikan vokasi.
Mengambil karya ukir dari Asmat, BBPPMPV Seni dan Budaya turut andil dalam perhelatan tersebut, berbagai hasil karya yang telah dihasilkan oleh siswa dari SMKN 1 Seni dan Industri Kreatif Asmat dipamerkan disana.
Mulai dari patung, meja hingga kursi berbahan kayu mahoni dipajang guna diperkenalkan oleh pengunjung yang hadir.
Stand BBPPMPV Seni dan Budaya yang diwakili oleh FX. Supriyono, M.Sn. berkesempatan melakukan dialog dengan Presiden Ir. Jokowi yang didampingi oleh Mendikbudristek Nadiem Anwar Makariem, B.A., M.B.A., yang hadir guna membuka kegiatan VokasiFest dan Festival Kampus Merdeka.
Tamu yang datang di stand BBPPMPV Seni dan Budaya dan memberikan apresiasi diantaranya datang dari Delegasi Cina Mitras DUDI yang menyempatkan hadir dan berfoto bersama, serta jurnalis salah satu Televisi Nasional Timothy Marbun.
Tidak hanya pameran yang disuguhkan dalam perhelatan VokasiFest dan Festival Kampus Merdeka, namun BBPPMPV Seni dan Budaya turut pula berkontribusi dalam kegiatan Workshop, yang menghadirkan narasumber Sugiyo, M.Sn Widyaiswara BBPPMPV Seni dan Budaya.
Workshop vokasi memberikan kesempatan kepada pengunjung untuk merasakan belajar di pendidikan vokasi. Mulai dari kuliner, tari, musik, seni kulit, seni keramik, hingga desain.
Sesi Workshop dengan mengusung Kriya keramik, andil dengan teknik pijit, pilin dan putar centering. Berdurasi 90 menit, 17 siswa SMA 57 Jakarta berkesempatan mengikuti proses workshop dengan membuat berbagai macam produk berbahan tanah liat tersebut.
Produk yang dihasilkan diantaranya tempat pensil dan vas bunga. Sebelum melakukan praktek, peserta diberikan wawasan oleh Sugiya, M.Sn. tentang teori pengenalan bahan tanah liat, peralatan dan keteknikan.
Selama kegiatan berlangsung, peserta antusias dan merasa mempunyai pengalaman baru, hal ini terbukti dengan adanya sesi diskusi dan tanya jawab.
Hasil karya yang telah diciptakan, bisa langsung dibawa pulang oleh masing-masing peserta, tanpa melalui proses pembakaran. (Herlin).