Dihadiri 339 orang yang terdiri diantaranya Kepala Bidang Penanggungjawab SMK Dinas Pendidikan, Kepala SMK Bidang Seni dan Ekonomi Kreatif, Ketua DPD dan Ketua Forum PLKP, serta Kepala Balai Dikmen di Wilayah DIY, dan Kepala Cabang Dinas di Wilayah Jawa Tengah, jalannya kegiatan ini nantinya terbagi menjadi 3 kelas/kelompok.
Dalam laporannya Sarjilah mengatakan bahwa Salah satu upaya untuk menjamin mutu pendidikan vokasi BBPPMPV seni dan Budaya, perlu menjalin dan mengembangkan kemitraan dan kerja sama dengan Dunia Usaha, Dunia Industri dan Dunia Kerja (DUDIKA) dan seluruh Pemangku Pendidikan Vokasi.
rn“Kemitraan dan kerja sama ini bertujuan untuk memperkuat program penjaminan mutu pendidikan vokasi dan peningkatan kompetensi satuan pendidikan vokasi bidang seni dan budaya agar sesuai dengan kebutuhan DUDIKA dan satuan pendidikan vokasi” Ujarnya.
Ditambahkan Sarjilah sesuai bimbingan dan arahan dari Dirjen Pendidikan Vokasi bersama-sama akan menggalakkan sekolah seni, dimana pada saat ini sedang mengalami penurunan dalam hal jumlah siswa dibeberapa tempat dan ini, walau disisi lain ada pula yang berkembang secara pesat
“Dan ini menjadi perhatian yang serius” ungkap Sarjilah.
Sementara itu sebelum membuka kegiatan Rakor Kepala Sekolah Seni dan Budaya, dan Pemangku Pendidikan Vokasi, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Dr. Ir. Kiki Yuliati, M.Sc, menyambut baik inisiatif BBPPMPV Seni dan Budaya untuk berkoordinasi dan menyatukan langkah dalam bidang pendidikan vokasi.
Ditambahkan Kiki “Pendidikan Vokasi sebagai bagian sistem pendidikan nasional sangat berperan penting untuk menyiapkan SDM dimasa depan, yang diharapkan dapat berkontribusi secara langsung dalam pembangunan bangsa, baik sektor ekonomi maupun sektor lain.”
Kiki berharap dalam kegiatan tersebut dalam terjadi diskusi yang hidup, tukar pengalaman, gagasan, serta wawasan dan penguatan jejaring pemangku kepentingan vokasi.
Jalannya kegiatan Rapat Koordinasi Kepala Sekolah Bidang Seni Budaya dan Pemangku Pendidikan Vokasi 2024, dihiasi pula dengan pementasan wayang kulit Interaktif yang berkolaborasi antara studio pedalangan, teater dan seni karawitan, serta berkolaborasi pula dengan sanggar langen budaya Yogyakarta.
Dengan dalang abdi dalem kraton Kasultanan Yogjakarta, yang sekaligus salah satu ASN di BBPPMPV Seni dan Budaya Ki Sri Mulyono, S.Sn., Jalannya cerita Palguna Palgunadi ditandai dengan penyerahan gunungan yang diserahkan secara langsung oleh Dr. Dra. Sarjilah, M.Pd.
Cerita palguna pagunadi berisikan komitmen seseorang guna meraih cita-cita yang luhur.
Pertunjukkan wayang interaktif tersebut, ternyata membawa daya tarik tersendiri bagi peserta, salah satunya pengawas dari Bali Ida Bagus. Dimana diungkapkan bahwa anak-anak di Bali khususnya sudah berkurang untuk menggeluti dunia pedalangan, sehingga pihaknya berharap dalang senior bisa masuk kedalam jenjang pendidikan, baik SD maupun SMP.
“Dalang senior bisa masuk sekolah baik SD maupun SMP untuk menyiapkan generasi masa depan, sehingga lebih mengetahui dunia pewayangan agar bisa mekar kembali” ujarnya.
rnMemasuki jalannya kegiatan hari kedua diskusi panel menghadirkan narasumber Ratna Sofiana Lestari, S.Pi, M.Si. dari Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Dr. Sulistio Mukti Cahyono dari Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri serta Kepala BBPPMPV Seni dan Budaya Dr. Dra. Sarjilah, M.Pd.
Dimana masing-masing narasumber menghadirkan tema yang menarik yang mampu menghadirkan sesi diskusi dengan peserta diantaranya Arah dan Kebijakan Pendidikan Vokasi, arah Kebijakan Direktorat Mitras DUDI, serta Program BBPPMPV Seni dan Budaya tahun 2024.
rnSetelah melakukan sesi diskusi panel, peserta terbagi menjadi 3 Tim, yaitu Tim Kerja Sistem Informasi Pengembangan dan Kemitraan, Tim Kerja Fasilitasi Peningkatan Kompetensi, serta Tim Kerja Penjaminan Mutu Pendidikan. (Herlin)