MEMASUKI akhir kegiatan program peningkatan kompetensi guru produktif (BA-BUN), Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi (BBPPMPV) Seni dan Budaya melaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi. Kegiatan yang berlangsung 21-25 November 2022 berlangsung di 23 Industri yang menjadi tempat magang bagi peserta diklat, di 19 konsentrasi keahlian.
Melaksanakan magang industri, menjadi program wajib yang harus dilalui tiap-tiap peserta kegiatan kompetensi guru kompetensi. Tak terkecuali bagi peserta konsentrasi keahlian seni teater, dan kriya tekstil.
Berada di Ocig Yogyakarta hampir 2 minggu lamanya, peserta diberikan berbagai wawasan dan pengetahuan seperti acting coach khususnya dibidang perfiman.
Ibnu Widodo sebagai owner Ocig yogyakarta mengungkapkan bahwa selama kurang lebih 2 minggu ini peserta mengalami peningkatan dalam sisi kualitas.
“Berasal dari bidang yang berbeda, tapi ketika dikasih ini OK, dikasih itu Ok” ujar Ibnu.
Pihaknya berharap selepas melakukan magang nantinya, ada daya kreatifitas yang bisa dibawa pulang.
Sementara itu, Monitoring yang dilakukan di APIP’S Batik untuk konsentrasi keahlian kriya kreatif batik dan tekstil, nampak peserta masih melakukan aktifitas seperti nglorot malam, nyanting, serta melakukan pewarnaan. Kedatangan Tim Monitoring dan Evaluasi BBPPMPV Seni dan Budaya, ditemui langsung oleh Owner APIP’S Batik Afif Syakur.
Monitoring dan Evaluasi yang dilakukan oleh BBPPMPV Seni dan Budaya meliputi beberapa aspek diantaranya industri tempat magang, pelaksanaan magang, kondisi kesehatan, dan fasilitas.
Diutarakan Sub Koordinator Bidang Evaluasi dan Pelaporan Titik Ernawati, S.M.Pd., bahwa tujuan diadakanya monitoring dan evaluasi bagi peserta diklat guru produktif BA BUN adalah untuk mengetahui Pelaksanaan magang di industri.
“Seberapa besar kebermanfaatannya untuk peserta dan apakah industri tersebut layak untuk direkomendasikan utk pelaksanaan magang tahun berikutnya dari sisi keilmuan, peralatan, dan fasilitas.” Pungkasnya. (Herlin).
Report