BALAI Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi (BBPPMPV) Seni dan Budaya mendapatkan kunjungan dari Sri Warisan Singapura, pada kamis-selasa (1-6/23). Beragenda melakukan peningkatan kompetensi instruktur bidang seni dan Budaya, kegiatan yang bertempat di ruang sidang Bima ini dihadiri 6 peserta, dan diterima secara resmi oleh Kepala BBPPMPV Seni dan Budaya, yang diwakili oleh Kepala Bagian Tata usaha Masrukhan Budiyanto,M.M., yang didampingi oleh Sub Koordinator Pengembangan dan Kemitraan Yuni Purniyantono, S.E.
BBPPMPV Seni dan Budaya sudah beberapa kali mengadakan kerja sama peningkatan kompetensi instruktur atau pendidik seni dan budaya. Memasuki pertengahan tahun 2023 ini Sri Warisan Singapura, lembaga yang mempunyai perhatian dalam peningkatan kompetensi instruktur atau pendidik seni dan budaya hadir ke Indonesia untuk melakukan peningkatan kompetensi dalam bidang seni dan budaya.
Bermaksud melakukan kolaborasi untuk membuat satu karya seni dalam bidang pedalangan dan seni karawitan, menjadi tujuan hadirnya Sri Warisan Singapura selama 6 hari tersebut.
Bertempat di studio pedalangan dan karawitan, peserta diberikan wawasan dan pelatihan diantaranya potensi dan kekayaan seni budaya nusantara, pengenalan seni pedalangan, praktik seni karawitan hingga studi pertunjukan, oleh Widyaiswara diantaranya Eko Santoso, S.Sn. M.Pd., Drs Kartiman, M.Sn., Purwadi, S.Sn., M.Pd., Sito Mardowo, S.Sn. M.Pd., Cahya Yuana, S.Sos. M.Pd.
Menurut Kartiman, di studio karawitan ke 6 peserta diberikan kesempatan untuk belajar memainkan gamelan, memainkan gending-gending yang bisa digunakan untuk pementasan wayang.
Sementara itu pada studio pedalangan, peserta melakukan kegiatan diantaranya mempelajari teknik gerak wayang, tentang cepengan, tanceban, bedholan, solah, dan entas entasan.
Selain itu diungkapkan Purwadi, disini peserta diberikan materi mempelajari karakter-karakter wayang seperti Rama, Sinta, Laksmana, Rahwana, Kumbakarna, dan mengulas satu persatu, yang ditambah dengan filosofi kayon atau gunungan.
Memasuki hari ke 4 peserta diajak melakukan studi pertunjukkan seni di Sanggar Pelangi Ngesti Budaya Karanganyar, disana peserta menyaksikan pertunjukan wayang kulit dengan lakon Bagawan Ciptoning "Ciptoning Mintorogo" oleh Ki Dalang Bambang Tri Asmoro dari Jakarta.
Pertunjukan wayang yang dihadiri Sri Warisan Singapura melibatkan alumni Karawitan SMKI Surakarta 86 dibantu oleh seniman² Karawitan Karanganyar sebagai pengiring gamelan.
Pada sesi studi budaya, peserta diberikan wawasan dengan mengunjungi sanggar seni bodronoyo Watumurah, Kulon progo, dan sanggar seni Wirabudaya Kab Magelang.
Disana peserta diberikan kesempatan untuk menggali wawasan seputar dunia pedalangan dengan pemilik sanggar Sri Mulyono.
Sebagai pelaku seni dan dalam rangka mempertahankan warisan budaya, Sri menjelaskan bagaimana sejarah berdirinya, hingga bagaimana cara dia bertahan untuk tetap mempertahankan sanggar yang dimilikinya ditegah era modernisasi.
Sri mengungkapkan dengan kunjungan dari Sri Warisan, pihaknya merasa bangga, dan berharap sekembalinya ke Negara asalnya, mampu membangun jiwa bangsa, dan menambah wawasan baru.
Sementara itu, di sanggar seni Wirabudaya Kab Magelang, peserta bertemu langsung dengan pemilik sanggar Ki Parjoyo. Disana peserta terpukau dengan penampilan dalang cilik yang berusia 5 tahun yang mahir dalam memainkan sebuah lakon pewayangan.
Di akhir kegiatan peserta melakukan presentasi hasil diklat, dari 4 peserta diambil 2 peserta untuk menjadi dalang, yang menampilkan pementasan berjudul anoman duta.
Kegiatan peningkatan kompetensi instruktur bidang seni dan Budaya Sri Warisan Singapura yang diselenggarakan di BBPPMPV Seni dan Budaya diharapkan mampu menciptakan hubungan saling menguntungkan dalam rangka peningkatan kompetensi pendidikan seni dan budaya. (Herlin).
Report