RESMI ditutup kegiatan Peningkatan Kompetensi Instruktur Kursus Bidang Seni dan Budaya, Selasa (17/10/23) yang diselenggarakan Balai Besar Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi (BBPPMPV) Seni dan Budaya, yang menghasilkan beragam karya dari 3 konsentrasi Keahlian dengan menggandeng Dunia Usaha dan Industri.
Berjalan selama 15 hari, kegiatan yang diikuti oleh 40 Instruktur bidang Keahlian seni teater, seni musik populer dan karawitan ini bertujuan untuk membentuk daya adaptasi, sehingga mereka mampu mengoptimalkan perannya sebagai agen edukasi yang berbasis pada dunia kerja.
Pada keahlian seni teater dengan Widyaiswara pendamping proses Heru Subagiyo, S.Sn.,M.Pd., Eko Santosa, S.Sn., M.Pd., Yustinus Aristono, M.Sn., ke-12 peserta sanggar teater dari Jawa, Bali dan Lampung ini mampu menghasilkan 4 karya pementasan, yang terdiri dari 2 karya monolog Whani Darmawan, 1 karya teater improvisasi dan 1 karya teater gerak.
Menurut Yustinus setelah mendapatkan pelatihan ini kiranya peserta dapat memahami terkait kompetensi yang diperoleh, sehingga ketika BBPPMPV Seni dan Budaya melakukan diklat untuk guru, maka LKP tersebut dapat digunakan sebagai tempat magang, sehingga penerapan uji Kompetensi sesuai dengan apa yang diharapkan.
Bekerjasama dengan Omah Kreatif ArTurah Surakarta, ke-4 garapan karya tersebut dimainkan secara apik di pendapa Wisma Seni Taman Budaya Jawa Tengah. Dimana 4 karyanya yaitu Teater Improvisasi berjudul “Lanjut” Monolog berjudul “Istri Pahlawan” dan “Sang Bintang” serta Teater gerak berjudul “Ketakutan Ritus Taktahu”
“Bahwa improvisasi-improvisasi yang diberikan, mampu memudahkan kita untuk ditularkan kepada peserta didik kami, karena mudah, sederhana”, ujar Nunung Deni Puspitasari peserta Teater dari Amarta Yogyakarta
Selain itu Nunung juga merasa terstimulasi dengan kegiatan ini, karena dirinya mampu mengembangkan lagi managemen keseniannya agar lebih berkembang dan mampu melakukan aksi-aksi selanjutnya dengan lebih terencana.
Selain pada konsentrasi seni teater, pada konsentrasi seni musik populer, masing-masing peserta diwajibkan mampu menghasilkan karya cipta, pada materi penciptaan karya, dengan bimbingan Widyaiswara Drs. Heri Yonathan S., M.Sn dan Drs. F. Dhanang G., M.Sn.
Diungkapkan Fatur Imam peserta dari Prambanan, bahwa dengan kegiatan Peningkatan Kompetensi Instruktur Kursus Bidang Seni dan Budaya, dirinya mampu mempelajari teori musik mulai dari dasar hingga ekspert.
”Membuat komposisi musik yang paling keren disini, terus saling membantu teman satu sama lain”.Ujarnya
Fatur berharap dengan BBPPMPV Seni dan Budaya, maka kaum muda terus didukung untuk selalu berkarya.
Disisi lain Kepala BBPPMPV Seni dan Budaya Dr. Dra. Sarjilah, M.Pd.,mengatakan bahwa sadar tidak sadar selama proses pembelajaran berlangsung, maka kita terdorong untuk melakukan aksi yang menjadi output dari sebuah pembelajaran.
“Selama 15 hari kita berharap ada output, maka dorongan inilah yang akan muncul, output apa yang harus saya lakukan” ungkap Sarjilah.
Sarjilah juga berpesan bahwa sekembalinya ke tempat masing-masing, peserta mampu menularkan ilmu yang telah didapatkan, dan melakukan Rencana tindak lanjut yang nantinya akan dimonitoring oleh BBPPMPV Seni dan Budaya
Kegiatan Peningkatan Kompetensi Instruktur Kursus Bidang Seni dan Budaya yang diadakan oleh BBPPMPV Seni dan Budaya bertujuan untuk Meningkatkan kompetensi instruktur kursus bidang seni dan budaya yang mencakup kompetensi profesional (hard skills and soft skills) dan kompetensi pendukung yang diselaraskan dengan dunia kerja untuk menghadapi tantangan revolusi industri 4.0, sehingga memberikan manfaat, Lembaga Kursus dan Pelatihan memiliki instruktur yang profesional dan tanggap perkembangan dunia kerja dan dunia industri serta Masyarakat yang membutuhkan pelatihan di LKP. (Herlin)
Report