Sebagai unit pelaksana teknis di Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi (BBPPMPV) Bidang Seni dan Budaya, D.I. Yogyakarta menerima Praktek Kerja Lapangan Siswa siswi SMKN 1 Seni dan Industri Kreatif Asmat Papua selama 2 Bulan.
Selama dua bulan sejak Juli 2023 hingga September, para siswa tersebut mendapatkan pelatihan dan praktik langsung yang dibimbing oleh para widyaiswara/instruktur bidang kriya kayu berpengalaman. Tidak hanya mendalami berbagai teknik kriya kayu di ruang-ruang praktik, para siswa juga diajak untuk mengunjungi sejumlah industri yang menjadi mitra BBPPMPV Seni dan budaya, di antaranya seperti PT Indo Global Nusantara dan Ziidan Wood.
Selain mendapatkan Ilmu di Bidang Teknik Kriya Kayu, siswa SMKN 1 Seni dan Industri Kreatif Asmat Papua, beberapa waktu lalu berkesempatan berbagi Praktek Baik di SMKN 1 Kasihan Bantul dan SMKN 2 Kasihan Bantul.
Pada kesempatan itu, kunjungan yang di wakili oleh Bartolomeus Akamat dan Wasti Lebrika Heatubun beserta dua orang pendamping Mahmudin, S.Pd. dan Amidus Fonataba, S.Pd., di terima secara resmi oleh Plt kepala SMKN 1 Kasihan dan Kepala SMKN 2 Kasihan Agus Suranto, M.Sn.
Pada sambutannya Agus memberikan motivasi walaupun sekolah berada daerah pedalaman, namun tentunya disana menyimpan harta karun dan talenta yang bisa digali.
“Jika kita mampu mengembangkan minat dan bakat yang di miliki, niscaya seni dan budaya khususnya akan terjaga, sehingga tidak bisa dimiliki oleh negara lain” Ujarnya.
Pada kesempatan yang sama Barto dan Wasti dipertemukan oleh siswa yang berasal dari Papua yang bernama Sander Kalahalu, Agus berpesan tetap percaya diri dalam menuntut Ilmu dan bersedia membuka wawasan bagi dunia baru tanpa merubah tradisi masing-masing.
“Banyak sekali kompetensi baru yang saya dapatkan, pengalaman yang begitu luar biasa yang tidak pernah saya rasakan sebelumnya di Asmat” ungkap Barto.
Selain Barto, siswa lain yang merasakan manfaat dari program magang adalah Wasti Lebrika Heatuwun atau Wasti. Seperti halnya Barto, Wasti merupakan siswa SMKN 1 Seni dan Industri Kreatif Asmat yang beruntung bisa belajar langsung ke salah satu pusat pengembangan keterampilan kevokasian di bidang seni dan budaya tersebut.
“Saya menjadi tahu kalau mau membuat karya patung itu sebaiknya dibuat desain terlebih dahulu. Selama ini kami di Asmat langsung buat saja tidak pakai desain,” ujar Wasti.
Setelah di terima secara resmi, Agus mengajak siswa dari SMKN 1 Seni dan Industri Kreatif Asmat untuk berkeliling ke Ruang praktek di antaranya di ruang praktek Gitar, Vokal, Saxophone, Cello, Biola dan Flute.
Pada ruang praktek gitar, Wasti dan Barto berkesempatan untuk berkolaborasi dengan siswa SMKN 2 kasihan bantul.
Barto berkesempatan memetik gitar dan bernyanyi, sementara Wasti menyanyi di iringii oleh juara satu solo gitar Bidang SMK I gede Nayaka Farrel, siswa yang berasal dari Bali.
Selain melakukan kegiatan praktek baik, Siswa SMKN 1 Seni dan Industri Kreatif Asmat, selama berada di BBPPMPV Seni dan Budaya juga melakukan visitasi ke beberapa tempat di DIY, diantaranya Museum Kedirgantaraan, Museum Affandi, Candi Borobudur serta melakukan wisata Edukasi ke Bandara Internasional Airport (YIA) dengan menggunakan kereta Bandara.
Pada kegiatan wisata edukasi ke Bandara YIA, peserta terlihat senang, dan antusias, mengingat ini kali pertama mereka melakukan perjalanan dengan menggunakan kereta.
Pada akhir kegiatan Visitasi siswa di wajibkan untuk membuat laporan, yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana siswa mampu mendalami apa yang mereka terima selama menggali Ilmu di BBPPMPV Seni dan Budaya Yogyakarta. (Isti).
Report