Salah satu upaya guna memutus mata rantai penyebaran Covid 19, Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi (BBPPMPV) Seni dan Budaya menggelar kegiatan pelaksanaan vaksin dosis 3 (Booster Vaksin) bagi seluruh ASN di lingkungan BBPPMPV Seni dan Budaya. Kegiatan berlangsung di Gedung Saraswati, Jumat (11/2/22), dan dibuka secara resmi oleh Kepala BBPPMPV Seni dan Budaya, Dr. Dra. Sarjilah,M.Pd.
Pada laporan pelaksanaan kegiatan, Kepala Bagian Tata Usaha Masrukhan Budiyanto,M.M., mengatakan bahwa kegiatan pelaksanaan vaksin dosis ke 3 ini, diikuti oleh 250 ASN, dan 50 peserta dari keluarga ASN di lingkungan BBPPMPV Seni dan Budaya.
“Diikuti sebanyak 250 pegawai BBPPMPV Seni dan Budaya, dan 50 peserta dari keluarga BBPPMPV Seni dan Budaya.” Ujar Masrukhan.
Pada kesempatan yang sama, Sarjilah mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan upaya yang ditempuh oleh lembaga, guna memutus mata rantai penyebaran covid 19.
“Semoga dengan dilaksanakannya Booster Vaksin ini, program-program yang direncanakan oleh lembaga bisa berjalan dengan baik, dengan didukung oleh sumber daya manusia yang sehat.” ujarnya
Seluruh peserta pelaksanaan vaksin dosis 3 (Booster Vaksin) yang dilaksanakana hanya satu hari tersebut wajib membawa kelengkapan seperti fotokopi KTP, kartu/sertifikat identitas vaksin dosis 1 dan 2, serta wajib mengisi blangko kartu kendali covid dan peserta bisa memperoleh vaksin dosis 3, dengan batas minimum 6 bulan setelah pelaksanann vaksin dosis ke 2, dan telah melakukan pendaftaran secara online di bagia tata laksana dan kepegawaian BBPPMPV Seni dan Budaya.
Pada kesempatan itu pula, Masrukhan Budiyanto berkesempatan untuk melakukan Booster Vaksin P.Fizer pertama kali dengan menunjukkan persyaratan-persyaratan yang dibutuhkan.
Kegiatan yang berlangsung di Gedung Saraswati ini, tetap dilaksanakan dengan memperhatikan protokol kesehatan yang ketat, mulai dari pengecekan suhu, tempat duduk yang diatur secara terpisah, hingga adanya satuan petugas keamanan yang berjaga di setiap pintu, guna mencegah antrian panjang yang dapat menimbulkan kerumunan.
Begitu juga diarea pelaksanaan kegiatan, banyaknya petugas yang hadir, mampu mempercepat proses pelaksanaan kegiatan, sehingga peserta tidak berkumpul di dalam satu ruangan dengan jumlah besar. (Herlin).
Report