Selain Kepala BBPPMPV Seni dan Budaya, Dr. Dra. Sarjilah, M.Pd., hadir pula dalam pembukaan itu Kepala Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) DIY, Kepala Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) DIY, Kepala Balai Bahasa DIY, dan perwakilan Direktur Southeast Asian Minister Education Organization (SEAMEO) QITEP.
Dr. Sarjilah dalam laporannya menyampaikan, upskilling dan reskilling bertujuan untuk meningkatkan kemampuan guru vokasi dalam kompetensi profesional, memberikan wawasan dan budaya kerja di industri, melakukan uji kompetensi keahlian bagi peserta di industri atau di dunia kerja, dan menghasilkan produk atau karya yang sesuai dengan kompetensi keahlian.
Upskilling dan reskilling ini merupakan bentuk tanggung jawab Kemendikbudristek melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi dalam rangka meningkatkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan vokasi berdasarkan dan berstandarkan industri.
Upskilling dan reskilling Guru Vokasi Seni dan Budaya Tahun 2024 Gelombang I diikuti oleh 210 peserta yang terbagi ke dalam 12 konsentrasi keahlian, yaitu DKV, Animasi, Kriya Kreatif Batik dan Tekstil, Kriya Kreatif Kayu dan Rotan, Kriya Kreatif Keramik, Kriya Kreatif Kulit dan Imitasi, Kriya Kreatif Logam dan Perhiasan, Produksi Film, Produksi dan Siaran Program Televisi, Seni Musik Klasik, Seni Musik Pop, dan Seni Tari. Seluruh peserta akan mengikuti rangkaian kegiatan upskilling dan reskilling yang terdiri atas kelas luring dan magang di industri yang dimulai sejak tanggal 10 Juni hingga 10 Juli 2024.
Dengan total 260 jam pelajaran (JP), guru vokasi yang mengikuti rangkaian upskilling dan reskilling gelombang I ini diharapkan dapat mengikuti keseluruhan pembelajaran dengan baik, memperoleh nilai yang baik, dan dapat kembali ke sekolah masing-masing untuk membantu peserta didik belajar agar memiliki penguasaan keterampilan, standar kompetensi, pengembangan sikap, kewirausahaan, serta pengembangan kepribadian profesional sehingga nantinya peserta didik lebih siap bekerja di dunia kerja. (Nan)