DIREKTUR Jenderal (Dirjen) Pendidikan Kemendikbud, Ristek, Wikan Sakarinto, Ph.D sangat mengapresiasi upaya Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi (BBPPMPV) Seni dan Budaya yang telah melakukan road show untuk mendekatkan SMK Bidang Seni dan Industri Kreatif dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI). tidak hanya melalui zoom tetapi juga tatap muka dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Hal tersebut diungkapkan Wikan di depan peserta Rapat Koordinasi Link and Match SMK Bidang Seni dan Industri Kreatif dengan DUDI Gelombang II di Hotel Ciputra Jakarta, 9-11 Juni 2021. Rakor dihadiri 172 peserta yang dibuka secara resmi oleh Kepala BBPPMPV Seni dan Budaya Dr. Dra. Sarjilah, M.Pd.
Wikan menjelaskan, BBPPMPV Seni dan Budaya adalah satu dari tujuh balai besar yang secara karakter diputuskan untuk masuk ke dalam struktur di bawah Ditjen Pendidikan Vokasi. Tujuh balai besar ini mempunyai tiga tugas yaitu: 1. Sebagai training centre bagi guru-guru SMK, kepala SMK bahkan dosen-dosen vokasi yaitu memberikan training kompetensi produktif, training kompetensi leadership, dan link and match; 2. Menjadi ‘mak comblang’ bagi SMK dengan DUDI dan IDUKA untuk memraktikkan hasil dari training yang telah dilakukan; 3. Menjadi penjaminan mutu bagi SMK untuk memastikan output dan outcome-nya link and match dengan kebutuhan industri dan dunia usaha.
Selanjutnya dipaparkan pula bahwa pada tahun ini SMK wajib menerapkan kurikulum yang baru bagi guru-guru kelas X. Pada tahun 2022 kurikulum yang baru akan diterapkan di seluruh SMK. Kurikulum yang baru lebih menekankan pada Project Based Learning yaitu kurikulum yang sifatnya soft skill yang lincah, adaptif, dan fleksibel. Tujuan dari kurikulum ini adalah tidak mencetak lulusan SMK sebagai tukang secara massal tetapi mencetak pemikir inovatif di masa depan.
Link and Match adalah salah satu kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang bertujuan untuk meningkatkan relevansi SMK dengan kebutuhan dunia kerja dan industri. Seperti yang dikatakan Sarjilah dalam sambutannya bahwa kerja sama Link and Match tidak hanya sekedar MoU, tetapi sampai kepada output yang dihasilkan dari kerja sama dari DUDI dan Industri, IDUKA, hasilnya harus riil, terukur, dan jelas.
Pada petengahan tahun 2020 kedudukan PPPPTK Seni dan Budaya yang berubah menjadi BBPPMPV Seni dan Budaya, sebelumnya berada di bawah Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan dan sekarang berada di bawah Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi membawa perubahan yang besar, nuansa vokasi dikuatkan dan di dalam nomenklatur diarahkan tidak lagi menangani SD, SMP, dan SMA tetapi fokus menangani SMK Bidang Seni dan Industri Kreatif.
Pada akhir sambutannya, Sarjilah mengajak bersama-sama untuk membangun pendidikan vokasi di Indonesia agar lebih berhasil dengan output yang sesuai dengan harapan bersama, yakni tamatan SMK memiliki hard skill, soft skill, dan tidak kalah penting tamatan SMK harus berkarakter. “Dan sesuai dengan kebijakan Ditjen Pendidikan Vokasi kita gaungkan kembali 8 standar acuan yang akan menjadi tolok ukur keberhasilan Pendidikan Vokasi di SMK dan kita tunjukkan bahwa SMK adalah sekolah yang bermutu,” tandasnya.
Report