MENGHADAPI magang industri dan gelar karya, adalah serangkaian kegiatan yang harus dilalui oleh setiap peserta peningkatan guru vokasi penggerak seni dan budaya, tak terkecuali dengan konsentrasi keahlian karawitan Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu pendidikan Vokasi (BBPPMPV) Seni dan Budaya.
Didampingi widyaiswara studio karawitan, Kartiman, M.Sn., dan Sito Mardowo, M.Sn, ke 14 peserta dibekali dengan materi diantaranya pengembangan garap 1 dan 2. Dimana pengembangan garap 1 merupakan persiapan penyusunan karya yang diawali dengan pembuatan konsep yang dilanjutkan dengan pemilihan materi,
Sementara garap 2 merupakan penggabungan materi yang akan di persiapkan pada proses penuangan, dimana proses penuangan itu sendiri, merupakan pelatihan materi hasil pengembangan garap dari 2.
“Dengan mengkolaborasikan beberapa etnis, diklat seperti ini, mampu menambah varian musikal bagi peserta sehingga akan meningkatkan kompetensi, sehingga makin memberikan varian atau alternatif garapan yang banyak” tandas Sito.
Kegiatan peningkatan guru vokasi penggerak seni dan budaya, khususnya konsentrasi keahlian karawitan ini turut menghadirkan pula narasumber eksternal Pardiman Joyonegoro, M.Sn dari Omah Cangkem, yang akan memberikan materi diantaranya magang industri dan uji kompetensi, yang akan mengukur kemampuan peserta untuk mengetahui tingkat penguasaan kompetensi keahlian dari masing-masing peserta.
Kegiatan peningkatan guru vokasi penggerak seni dan budaya, dilatar belakangi dari peran BBPPMPV Seni dan Budaya, sebagai UPT yang melaksanakan peningkatan kompetensi, pendidik dan tenaga kependidikan pada pendidikan vokasi/kejuruan.
Kegiatan yang berakhir pada 29 Oktober 2021 ini, bertujuan untuk menghasilkan karya sesuai dengan kompetensi karawitan, sehingga mampu menghasilkan guru karawitan yang profesional. (Herlin).
Report